Jumat, 29 April 2011

Pioneer Film Dokumenter Sepeda di Indonesia

Ari Rusyadi, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakartack, fixed gear , Fixie, Speda Fixie, Film Sepeda, Film Fixie
SPORTKU.COM - Menyadari bahwa sampai detik ini memang belum ada satupun film dokumenter-pun tentang sepeda di Indonesia menjadi alasan mengapa film Jakartack ini harus dibuat. Ironis memang, mengingat perkembangan sepeda di indonesia yang sangat mencengangkan beberapa tahun terakhir ini, terlebih perkembangan sepeda Fixie. Jumat, 29 April 2011 berlokasi di Halaman Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Cikini film yang disutradarai oleh Ari Rusyadi ini dihadiri lebih dari 200 orang penonton yang penasaran dengan film dokumenter pertama tentang sepeda di Indonesia ini, padahal dari pihak panitia sendiri hanya menargetkan tidak lebih dari seratus penonton saja. Dengan konsep acara yang sifatnya sederhana yang hanya bermodal projector dan LCD film yang menceritakan awal-awal berkembangnya kultur sepeda fixed gear di Jakarta dan melihat siapa saja tokoh-tokoh yang sebenarnya merintis dan mengembangkan demam fixed gear di Indonesia ini disaksikan secara cuma-cuma tanpa dipungut biaya apapun.

Produser film Jakartack ini tadinya hanya merencanakan sebuah film pendek tentang fixed gear saja, namun karena dirasa belum ada film dokumenter tentang sepeda di Indonesia project mereka berubah haluan menjadi project yang lebih cerdas dan punya nilai penting bagi perkembangan sepeda di Indonesia, yaitu menjadi pioneer film dokumenter tentang awal mulanya sepeda fixie di Indonesia, khususnya Jakarta.

Adapun kendala yang mereka hadapi dalam memproduksi film ini adalah sulitnya mengatur waktu dengan banyaknya nara sumber dan komunitas sebagai materi dari film dokumenter ini, pengerjaan film yang dapat dikatakan independent ini juga mengalami kesulitan dalam sisi keuangan, tanpa sponsor berusaha agar film ini dapat rampung diselesaikan. Proses pengerjaan film ini sendiri dilakukan selama kurang lebih memakan waktu 4 bulan dan untuk kedepannya akan merilis film dokumenter ini dalam bentuk DVD.

Disaksikan secara cuma-cuma tanpa dipungut biaya
Ari Rusyadi, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakartack, fixed gear , Fixie, Speda Fixie, Film Sepeda, Film Fixie

Dihadiri lebih dari 200 orang penonton
Ari Rusyadi, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakartack, fixed gear , Fixie, Speda Fixie, Film Sepeda, Film Fixie

Inilah Sepeda Kursi Malas


Headline

Oleh: Billy A. Banggawan
gowes - Sabtu, 30 April 2011 | 01:14 WIB

INILAH.COM, Jakarta – Sepeda konvensional biasanya terdiri dari dua roda, rangka, stang, dan sadel. Namun, berkat modifikasi, sepeda ini bisa dikendarai dengan nyaman layaknya kursi malas.

Sepeda nyaman ini memiliki sadel tua besar dan lebar. Pengendara bisa menyandarkan punggungnya ke sepeda ini layaknya menduduki kursi malas. Sepeda ini menjadi alternatif mengesankan bagi sepeda biasa.

This way” merupakan konsep dari Torkel Dohmers. Konsep ini diwujudkan menggunakan serat flax dan serat karbon yang dilengkapi atap surya. Keduanya digunakan untuk memberi bantuan listrik.

Selain itu, perlengkapan tersebut juga bisa digunakan untuk menghindari kotoran burung yang mungkin bisa terjatuh di atas kepala Anda. Menarik bukan? [ram]

Ini Dia Fixie yang Bisa jadi Transformer

Headline
Oleh: Billy A. Banggawan
gowes - Rabu, 27 April 2011 | 01:19 WIB

INILAH.COM, Jakarta – Pernah membayangkan sepeda fixie Anda tiba-tiba berubah menjadi transformer? Sebentar lagi angan-angan itu akan menjadi kenyataan. miniaturnya dalam bentuk mainan sudah dibuat.

Sepeda ini (maksudnya masih dalam bentuk mainan) memiliki fitur warna transformer pada roda-rodanya. Bayangkan, Anda mengendarai sepeda yang bisa berubah menjadi Bumblebee atau Optimus Prime ketika sudah mencapai setengah jalan.

“Menarik sekali jika sepeda ini (mainan) bisa menjadi kenyataan (sepeda beneran),” kata Pedal ID, perusahaan yang membuatnya. Sepeda ini memiliki fitur warna yang ada pada robot-robot Transformer, termasuk merah dan biru seperti pada Optimus Prime.

Selain itu, pada roda, terdapat logo Autobot pada roda belakang dan tulisan Transformer pada roda depan. Tunggu kapan mainan ini dibuat jadi sepeda fixie beneran. [ram]

Inilah Sepeda Kacang Kendali Otot

Headline
Oleh: Billy A. Banggawan
gowes - Jumat, 29 April 2011 | 01:08 WIB

INILAH.COM, Jakarta – Pada umumnya, sepeda memiliki dua roda, sadel, rangka, dan stang. Tapi, sepeda ini memiliki tiga roda, bentuk seperti kacang dan digerakkan menggunakan otot.

Speed Studio Design memiliki banyak rancangan sepeda. Namun, kali ini, studio membuat sepeda pertama yang mengandalkan pada otot Anda untuk bisa melaju di jalanan. Sepeda ini diberi nama Trik-E.

Selain otot, sepeda roda tiga ini juga diberi motor dan bisa berubah menjadi skuter yang memanfaatkan energi simpanan Anda untuk membantu agar sepeda ini melaju (jika diperlukan).

Sepeda ini dikendalikan dengan membungkukkan atau menggerakkan tubuh ke arah yang diinginkan pengendara. Karena sepeda ini juga memiliki penutup, Trik-E bisa menjadi alternatif untuk kendaraan perkotaan.[ram]

Seli Ini Bisa Jadi Backpack

Headline

INILAH.COM, Jakarta – Sepeda lipat (seli) umumnya hanya bisa dilipat saja untuk menghemat ruang penyimpanan. Namun, kini seli juga bisa dipakai layaknya backpack. Seperti apa?

Seli buatan Eric Stoddard ini diberi nama Zoomla. Seli ini dilengkapi dengan backpack berukuran kecil yang muat dalam loker sekolah saat sepeda ini dilipat. Stoddard mengatakan, sepeda ini dapat dilipat dalam waktu dua detik.

Sepeda Zoomla dikendalikan oleh pengungkit serta menggunakan roda kecil untuk rancangan kompaknya. Stoddard sendiri merupakan perancang konsep sepeda Trik-E yang memanfaatkan otot pengendara untuk menggerakkannya.[ram]

Tips Berlatih Mengerem Sepeda Fixie


INILAH.COM, Jakarta - Sepeda fixie atau bergigi tetap (fixed gear) merupakan sepeda dengan satu kecepatan yang biasa digunakan pembalap trek di Velodrome. Inilah tips aman bermain fixie.

Beberapa tahun terakhir, sepeda fixie populer karena berdesain ramping, cepat dan bebas perawatan. Mengendarai sepeda fixie, khususnya saat menghentikan laju sepeda, membutuhkan latihan tertentu karena memiliki rem yang berbeda.

Pertama, kendarai sepeda Anda di area yang aman misalnya tempat parkir dengan permukaan halus atau jalanan aspal yang terbuka dan tidak banyak kendaraan lalu lalang. Jangan lupa gunakan helm. Anda mungkin jatuh beberapa kali.

Kedua, pastikan Anda memiliki pedal sepeda yang bertali atau pedal clipless. Mengendarai sepeda fixie dengan kaki yang gampang lepas dari pedal sama seperti memanjat tebing tanpa harness. Jika tidak, Anda rawan kecelakaan.

Ketiga, mulailah mengendarai sepeda dengan kecepatan rendah dan letakkan kaki di tali pedal atau pedalclipless. Keempat, tentukan kecepatan dengan baik saat melintasi jalur.

Bila Anda siap berhenti, geser berat badan Anda ke depan sepeda di atas roda depan serta dorong pedal pada arah yang berlawanan dengan kedua kaki. Berhati-hatilah agar tidak kehilangan keseimbangan. Bila Anda siap untuk bergerak lagi, arahkan pedal ke depan.

Terakhir, lakukan maneuver berulang kali untuk melatih sensor motorik Anda saat bersepeda. Saat berlatih, coba untuk secara bertahap memindahkan berat badan ke belakang saat Anda tergelincir. Semakin jauh Anda bersandar maka semakin cepat sepeda itu berhenti. [mdr]

2015, Mobil Jepang Pakai Bahan Bakar Hidrogen


Tujuannya untuk mengurangi jumlah karbon dioksida (CO2) secara signifikan.

VIVAnews - Tiga raksasa produsen mobil asal Jepang, termasuk Toyota, Honda, dan Nissan, bekerja sama dengan sejumlah perusahaan energi ternama di Negeri Sakura untuk mendorong produksi mobil-mobil berbahan bakar hidrogen yang ramah lingkungan.

Tak sebatas produksi mobil, konsorsium perusahaan yang menandatangani kerja sama tersebut juga berencana untuk membangun stasiun pengisian bahan bakar hidrogen di wilayah Jepang.

Diketahui sekitar 10 perusahaan energi, termasuk perusahaan penyuling gas alam dan distributor, akan membangun sekitar 100 stasiun pengisian bahan bakar pada 2015 di Tokyo, Nagoya, Osaka, dan Fukuoka.

Seperti dikutip dari France24, konsorsium 10 perusahaan itu dalam pernyataan tertulisnya, Jumat 14 Januari 2011, menyebutkan bahwa ketiga produsen mobil Jepang akan mulai memproduksi mobil-mobil baru yang dilengkapi dengan Fuel Cell Vehicles (FCVs) tahun ini.

Untuk diketahui, FCVs merupakan teknologi terobosan untuk mengkonversi hidrogen menjadi arus listrik dan tidak membuat polusi dalam bentuk apa pun selain uap air.

"Raksasa produsen mobil di Jepang akan terus berupaya mengurangi biaya pembuatan sistem untuk memulai FCVs sebelum nanti dipasarkan di Jepang, terutama di empat wilayah metropolitan utama, pada tahun 2015," tulis mereka melalui keterangan yang sama.

Dengan tujuan mengurangi jumlah karbon dioksida (CO2) secara signifikan, yang dihasilkan sektor transportasi, para produsen dan pemasok bahan bakar hidrogen bekerja sama untuk memperluas sosialisasi FCVs dan mendorong pasokan hidrogen ke seluruh Jepang.

Sayangnya, perusahaan-perusahaan yang terlibat masih enggan membuka mulut seputar investasi proyek jangka panjang ini.

Meski kendaraan berbasis listrik seperti Nissan Leaf atau Toyota Prius sempat menjadi sorotan baru-baru ini, mobil dengan sel bahan bakar tetap menjadi alternatif yang lebih kuat. Namun, mahalnya ongkos produksi dan tidak bisa diperbaruinya sumber daya alam untuk bahan bakar menjadi kendala mendasar.

Toyota merupakan pelopor pertama di dunia yang menciptakan mobil hibrida dengan mengkombinasikan sumber daya bensin dan motor listrik. Perusahaan tersebut telah mengutarakan rencananya untuk merilis mobil berbahan bakar hidrogen pada 2015.

Sementara Honda, di tahun 2008, mulai memasarkan sekitar 200 unit FCX Clarity, mobil berbasis yang disewakan pada pelanggan di AS, Jepang, dan Eropa dalam waktu dekat.

• VIVAnews

Isi Baterai Smartphone dengan Tenaga Angin


Isi Baterai Smartphone dengan Tenaga Angin

VIVAnews - Pernah mendengar ponsel berbasis tenaga surya? Ya, sekitar pertengahan tahun lalu Puma Phone muncul sebagai smartphone pertama dilengkapi panel tata surya. Ia dijual terbatas. Konsepnya cukup bagus untuk sebuah smartphone. Tetapi, jika ditawarkan mungkin Anda akan menimbang ulang mengganti ponsel Anda lagi.

Bagaimana jika teknologi berbasis tenaga surya itu muncul di charger ponsel? Berbicara soal charger atau pengisi ulang baterai ponsel, Anda pasti tahu adanya charger berbasis panel surya. Atau, beberapa dari Anda mungkin sudah memilikinya. Ini memang bukan sesuatu yang baru. Charger panel surya ini hadir ketika ada kebutuhan isi ulang baterai ponsel di saat darurat, atau tak ada arus listrik.

Ide ini ternyata cukup inspiratif. Setidaknya bagi Lance Cassidy yang berhasil membuat konsep lain berupa charger ponsel berbasis tenaga angin. Dengan menggunakan turbin angin, baterai ponsel akan diisi ulang tanpa harus melibatkan arus listrik.



Konsep teknologi itu bernama Aero E Wind Power Generator. Energi terkonversi dari angin menjadi arus listrik yang ditransfer secara nirkabel melalui induksi. Letakkan ponsel Anda pada pad yang tersedia, dan tancapkan dia di jendela rumah Anda. Biarkan tetangga Anda dibuat kagum olehnya.

Turbin ini memancarkan daya secara nirkabel ke saku pengisian, di mana pad tadi ditempatkan. Seperti mendepositkan daya listrik dari tenaga angin. Ketika Anda pulang dari tempat Anda bekerja, Anda mempunyai charger siap pakai.

Nantinya, akan diciptakan pula sebuah aplikasi khusus smartphone untuk memungkinkan pengguna terhubung dengan turbin mereka dari manapun melalui koneksi Internet. Sehingga pengguna dapat melacak pola angin serta mengatur kapan turbin itu menyala atau mati.



Ide ini bisa dikembangkan oleh siapa saja. Tetapi, konsep ini bisa menjadi teknologi energi alternatif yang diproduksi masif suatu waktu nanti. Kemungkinan ia akan diburu oleh penghuni rumah apartemen atau backpacker yang berkantong pas-pasan.

• VIVAnews

Fitness Center Diubah Jadi Pembangkit Listrik


Memanfaatkan generator, sepeda statik yang disediakan di sana mampu menghasilkan listrik.

VIVAnews - Adam Boesel, mantan guru sekolah dasar dari Seattle memodifikasi Green Microgym, pusat kebugaran miliknya. Ia berhasil memanfaatkan pengunjung yang berolah raga di sana untuk memasok listrik bagi operasional gedung tersebut.

Memanfaatkan generator, Boesel telah mengubah sepeda statik yang ia sediakan di sana untuk menghasilkan listrik. Sepeda-

sepeda tersebut juga ia jual pada mereka yang berminat untuk memiliki.

“Sebagian besar orang dapat menghasilkan listrik antara 50 sampai 150 watt saat sedang berolahraga,” kata Boesel, seperti dikutip dari DailyMail, 29 April 2011. “Listrik yang dihasilkan ini membantuk memasok energi bagi lampu, kipas, pemutar musik, dan TV layar datar di gym,” ucapnya.

Sejak mampu “memproduksi” listrik sendiri, Boesel menyebutkan, rekening listrik yang harus ia bayarkan turun hingga 60 persen. Secara total, pusat kebugarannya juga kini 85 persen lebih efisien dibandingkan pusat kebugaran lain berskala sama. “Salah satu tujuan kami adalah mengedukasi masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan,” ucap Boesel.

Boesel menyebutkan, sejak tahun 2009, pusat kebugarannya menyediakan hingga 36 persen kebutuhan listrik atau 37 ribu kilowatt. Ini setara dengan sekitar 37 ton emisi gas buang atau menghemat sekitar 131 ribu kilometer berkendara, atau menyelamatkan hutan seluas 60 kilometer persegi.

Di Green Microgym seluas sekitar 280 meter persegi, Boesel juga memasang panel surya, lantai ramah lingkungan serta kertas toilet daur ulang.

• VIVAnews

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons