Untuk bisa melangsungkan hidupnya, manusia harus berusaha memanfaatkan sumber daya hayati yang ada di bumi ini dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi penggunaan tersebut haruslah mempunyai tujuan yang positif yang nantinya tidak akan membahayakan manusia itu sendiri. Kenyataanya, Indonesia memiliki garis pantai terpanjang kedua setelah Norwegia. Sayangnya potensi energi pantai yang ada belum banyak dimanfaatkan. Masalah yang terjadi dalam kebutuhan manusia adalah kesenjangan antara kebutuhan hidup serta persediaan energi. Seperti saat ini kebutuhan akan minyak semakin turun, dikhawatirkan 5 tahun mendatang kebutuhan akan energi akan habis, lalu bagaimana dengan nasib anak cucu kita nanti? Oleh karena itu perlu adanya pemanfaatan energi sumber daya hayati yang perlu dikembangkan saat ini. Sumber daya hayati yang ada di planet bumi ini salah satunya adalah lautan. Selain mendominasi wilayah di bumi ini, laut juga mempunyai banyak potensi pangan (beranekaragam spesies ikan dan tanaman laut) dan potensi sebagai sumber energi. Energi yang ada di laut ada 3 macam, yaitu: energi ombak, energi pasang surut dan energi panas laut. Salah satu energi di laut tersebut adalah energi ombak. Sebenarnya ombak merupakan sumber energi yang cukup besar. Ombak merupakan gerakan air laut yang turun-naik atau bergulung-gulung. Energi ombak adalah energi alternatif yang dibangkitkan melalui efek gerakan tekanan udara akibat fluktuasi pergerakan gelombang. Energi ombak dapat digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik, seperti saat ini telah didirikan sebuah Pembangkit Listrik Bertenaga Ombak (PLTO) di Yogyakarta, yaitu modelOscillating Water Column. Tujuan didirikannya PLTO ini adalah untuk memberikan model sumber energi alternatif yang ketersediaan sumbernya cukup melimpah di wilayah perairan pantai Indonesia. Model ini menunjukan tingkat efisiensi energi yang dihasilkan dan parameter-parameter minimal hiroosenografi yang layak, baik itu secara teknis maupun ekonomis untuk melakukan konversi energi. Dalam PLTO ini proses masuk dan keluarnya aliran ombak pada suatu ruangan tertentu (khusus) dapat menyebabkan terdorongnya udara keluar dan masuk melalui sebuah saluran di atas ruang khusus tersebut. Apabila diletakkan sebuah turbin di ujung saluran tersebut, maka aliran udara yang keluar masuk akan memutar turbin yang menggerakkan generator. Kelemahan dari model ini adalah aliran keluar masuk udara dapat menimbulkan kebisingan, akan tetapi karena aliran ombak sudah cukup bising umumnya ini tidak menjadi masalah besar. Selain model Oscillating Water Column, ada beberapa perusahaan & lembaga lainnya yang mengembangkan model yang berbeda untuk memanfaatkan ombak sebagai penghasil energi listrik, antara lain: Gambar kiri (1): Pelamis Wave Energy Converters dari Ocean Power Delivery. Gambar tengah (2): Rumput laut mekanik yang disebut juga Biowave. Gambar kanan (3): Sirip ekor ikan hiu buatan yang disebut Biostream. Namun kekurangan dalam pemanfaatan energi ombak sebagai pembangkit listrik ini adalah Oleh karena itu mengingat potensi yang telah dmiliki oleh ombak begitu besar, maka sebaiknya mulai sekarang kita perlu memanfaatkan energi ombak ini sebagai pembangkit tenaga listrik guna memenuhi kebutuhan akan energy listrik di hari mendatang, dengan mengembangkan model tersebut di seluruh pesisir pantai Indonesia. Oleh: Iftitah Nafika
Penulis adalah mahasiswa jurusan biologi FMIPA Universitas Negeri Malang (UM)
Selasa, 03 Mei 2011
Pemanfaatan Energi Ombak Sebagai Pembangkit Tenaga Listrik
03.56
triwicak
No comments
0 komentar:
Posting Komentar