Rabu, 04 Mei 2011

Sejarah Cockpit 2 Awak di Pelopori Orang Indonesia

agan2 semua pasti dah pada tau kan klo di dalam sebuah coclpit itu pasti hanya ada 2 orang awak, yaitu Pilot dan Co-Pilot.

Spoiler for pic (AWAS BWK)

Nah, agan2 tau gak sih? Klo dulu tuh ya, di dalma sebuah cockpit tuh bisa ada 3-5 orang. banyak bgt. apa aja tugas mereka? biasanya mereka itu dalam satu cockpit ada Pilot, Co-Pilot, Navigasi, telekomunikasi, dan teknisi.
Nah, berkat kemajuan teknologi, skrg dalam satu cockpit cukup hanya dengan 2 awak aja. simpel kan? tp, agan tau siapa pelopor nya? nih baca artikel nya ya ...

18 Januari 1983

Adalah Tn. Wiweko yang melahirkan Forward Facing Crew Cockpit dua awak. Kami bangga bahwa pesawat jenis ini telah menggunakan ide yang berasal dari pikiran seorang putra Indonesia, digabungkan dengan teknologi modern baru, yang menggunakan push button illuminated switches dan sistem digital. Kokpit dua awak ini telah menjadi kenyataan, dan saya percaya bahwa Garuda Design ini akan menjadi pilihan bagi semua maskapai penerbangan.

Fritz Winkelmann, Manajer Penjualan untuk Asia Jauh, Airbus Industrie
Spoiler for Wiweko Soepono:
Anda pernah melihat isi kokpit pesawat? Pasti yang sering Anda lihat kokpit dua awak. Nah, kokpit ini dirancang oleh Wiweko Soepono, Direktur Utama Garuda Indonesian Airways kelahiran Blitar, 18 Januari 1923.

Kokpit yang disebut Fritz tersebut, menjadi cikal bakal dari semua kokpit berawak dua pilot pesawat badan lebar dan jumbo, bahkan sekarang pada jetliner terbesar di dunia superjumbo Airbus A380. Airbus kemudian memberi gelar kehormatan pada Wiweko sebagai Bapak Two-man Forward Facing Crew Cockpit.

Agar berbeda dan memelopori sesuatu yang baru, ketika Eropa hendak mengembangkan pesawat berbadan lebar Airbus tahun 1967, Roger Beteille, Executive Vice President dan General Manager Airbus Industrie, pernah melontarkan gagasan tentang pesawat Airbus yang kokpitnya diawaki dua orang. Gagasannya mengambil dasar pesawat dua awak buatan Perancis, Caravelle, tapi pasar saat itu hanya mau menyerap pesawat badan lebar Boeing, Douglas dan Lockheed yang kokpitnya tetap dilengkapi side-panel bagi flight engineer.

Sementara Wiweko di belahan Bumi yang lain telah mengambil langkah berani menuju two-man crew cockpit bagi pesawat kapasitas besar. Ia menciutkan jumlah awak kokpit pesawat bermesin empat Douglas DC-8 dari lima menjadi tiga orang. Alasannya, flight radio operator dan navigator tidak diperlukan lagi di pesawat, karena sudah tertangani penerbangnya.

Spoiler for Garuda Indonesia A300B4, pesawat berkokpit dua awak pertama di dunia.
Mengambil pengalaman DC-8, dan pengalaman terbang solo melintasi Samudera Pasifik dengan Beechcraft Super H-18 dari Amerika Serikat ke Jakarta, Wiweko berkesimpulan bahwa kokpit A300 cukup diawaki dua orang saja. Keluarkan kursi (flight engineer) itu dan mari kita berunding mengenai pembelian pesawat, katanya kepada Roger Beteille.
Seketika itu Beteille terkejut, ia telah menemukan seseorang dengan visi jauh ke depan yang sama. Dan orang itu adalah Wiweko Soepono, asal negara berkembang tapi maju pemikiran dan pandangannya dalam menerapkan teknologi mutakhir penerbangan.

Dalam proses pembuatannya, Wiweko Soepono ikut aktif dalam merancang two-man crew cockpit Airbus ini. Juga saat ia bersama Beechcraft merancang dan mempersiapkan Beechcraft Super H-18 untuk terbang solonya melintasi Pasifik. Selama 60 jam Wiweko terbang sendiri melintasi Pasifik, sambil refueling di Honolulu, Pulau Wake, Guam dan Manila. Prestasi yang sangat luar biasa bagi seorang penerbang.

Wiweko-lah orang Asia pertama yang berhasil terbang sendiri melintasi Pasifik dengan pesawat angkut ringan sebagai perbandingan, jarak daratan Amerika ke Hawaii lebih jauh daripada jarak New York ke Paris sejauh 5.806,8 km yang ditempuh penerbang terkenal Charles Lindbergh tanggal 20-21 Mei 1927.

Spoiler for Kesimpulan yg penting dan harus diperhatikan:
1. Tn. Wiweko yang melahirkan Forward Facing Crew Cockpit dua awak
2. Tn. Wiweko yang memiliki ide menggabungkan teknologi modern baru, yang menggunakan push button illuminated switches dan sistem digital
3. Design Tn. Wiweko ini kemudian dikenal dengan nama 'Garuda Design'
4. Tn. Wiweko mendapat gelar kehormatan dari Airbus sebagai Bapak Two-man Forward Facing Crew Cockpit. Lanjut disini: http://www.kaskus.us/showpost.php?p=...postcount=2993
5. Dalam proses pembuatannya, Wiweko Soepono ikut aktif dalam merancang two-man crew cockpit Airbus
6. Selama 60 jam Wiweko terbang sendiri melintasi Pasifik, sambil refueling di Honolulu, Pulau Wake, Guam dan Manila. Prestasi yang sangat luar biasa bagi seorang penerbang.
7. Wiweko-lah orang Asia pertama yang berhasil terbang sendiri melintasi Pasifik dengan pesawat angkut ringan sebagai perbandingan, jarak daratan Amerika ke Hawaii lebih jauh daripada jarak New York ke Paris sejauh 5.806,8 km yang ditempuh penerbang terkenal Charles Lindbergh tanggal 20-21 Mei 1927.

Bintang Jasa Utama untuk Wiweko Soepono
Pemerintah Republik Indonesia menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Jasa Utama, salah satu bintang tertinggi negara kepada Wiweko Soepono yang dinilai telah memberi sumbangan besar terhadap perkembangan dunia dirgantara Indonesia, khususnya pada flag carrier Garuda Indonesia. Penganugerahan bintang jasa tersebut diberikan dalam peringatan tahun emas 50 tahun Garuda Indonesia, 26 Januari 1995 dalam acara yang berlangsung di Garuda Maintenance Facility (GMF) Bandara Soekarno-Hatta. GMF adalah salah satu fasilitas Garuda Indonesian Airways (kini Garuda Indonesia) yang dirintis pembangunannya oleh Wiweko Soepono. Fasilitas lainnya adalah pusat boga (catering), pusat pelatihan Duri Kosambi dan dua hotel berbintang di Bali.
Wiweko Soepono meninggal dunia di Rumah Sakit St Carolus pada 8 September 2000 pukul 11.30, setelah dirawat beberapa waktu akibat menderita sakit prostat. Setelah disemayamkan di rumah duka Jalan Cianjur 24, Menteng, pukul 17.00, jenazah dikebumikan di Pemakaman Umum Jeruk Purut, Cipete, Jakarta di sebelah makam istrinya, Siti Aminah Mieke Wiweko, yang meninggal dua tahun sebelumnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons