Sabtu, 23 April 2011

Bersepeda ke Kantor Ternyata Lebih Hemat Waktu

Oleh: Yatni Setianingsih
Jabar - Minggu, 10 April 2011 | 21:00 WIB


NILAH.COM, Bandung - Pergi ke kantor dengan menggunakan sepeda kenapa tidak? Hal ini sudah dibuktikan oleh komunitas Bike To Work (B2W) Bandung sejak 2007 lalu.

Menurut Ketua B2W Bandung Satiya Adi Wasana bersepeda ke tempat kerja jauh lebih cepat dibanding menggunakan mobil maupun sepeda motor.

"Saya dulu pakai sepeda motor atau mobil ke kantor di kawasan Pasteur dari rumah di Cimahi, tetapi sekarang memilih untuk memakai sepeda karena lebih cepat. Kalau pakai kendaraan dulu bisa sampai 30-45 menit, tetapi kalau pakai sepeda hanya 20 menit," kata Satiya kepada INILAH.COM di temui di kawasan Car Free Day Tahap II di Jalan Merdeka Kota Bandung, Minggu (10/4/2011).

Tiyo -sapaan akrab Satiya- mengatakan, jumlah anggota B2W Bandung sampai saat ini telah mencapai 700 orang, sebanyak 80% merupakan laki-laki.

"Anggota B2W Bandung biasanya bersepeda ke tempat kerjanya, rata-rata setiap hari atau satu minggu sekali mereka menggunakan sepeda ke kantornya. Sebelum menjadi anggota B2W, mereka biasanya ke tempat kerja naik mobil, sepeda motor atau angkutan kota (angkot)," ujar Tiyo.

Untuk menghindari ketidaknyamanan karena keringat yang keluar akibat menggunakan sepeda, anggotra B2W ini biasanya membawa baju ganti dan mandi kembali di tempat kerjanya.

"Kalau saya karena lumayan dekat jaraknya, sudah berpakaian rapih dari rumah ke kantor, jadi tidak membawa baju ganti. Tapi kalau teman-teman yang rumahnya agak jauh, biasanya membawa baju ganti dan mandi di kantornya," imbuhnya.

Menurut Tiyo, banyak manfaat yang didapat dari kegiatan bersepeda ini. Selain menghemat waktu karena rutenya tidak mengikuti jalur biasa yang digunakan kendaraan, juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh.

"Pemerintah sangat mendukung program ini, karena sudah bersekala nasional mulai dari Presiden, Gubernur Jabar, Wakil Wali Kota Bandung juga sangat konsisten untuk bersepeda," tandasnya.

Namun menggunakan sepeda bukannya tidak menemui kendala. Menurutnya, kendala terbesar yang dihadaai yaitu angkot yang tidak menghargai keberadaan pengguna sepeda di jalan.

"Dibanding dengan awal-awal dulu, sekarang kendaraan lainnya sudah perhatian kepada pengguna sepeda, kecuali angkot. Kalau dulu, pakai sepeda ke jalan raya harus pakai pakaian yang berwarna cerah supaya terlihat pengguna kendaraan lainnya," pungkas Tiyo.[den]

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons